PONTIANAK, KALBAR SATU – Dukungan terhadap perjuangan Kemerdekaan Palestina terus mengalir dari masyarakat Indonesia. Kali ini dukungan tersebut datang dari West Borneo Quds Day Community.
Sebagai wujud dukungan terhadap perjuangan Kemerdekaan Palestina, West Borneo Quds Day Community menggelar aksi di Bundaran Ditulis Untan, Jalan Ayani I Kota Pontianak Provinsi Kalimantan Barat, Sabtu 22 Mei 2021.
“Kami atas nama West Borneo Quds Day Community yang merupakan wadah bagi beberapa Lembaga yang Perduli Terhadap Nasib dan Kemerdekaan Bangsa Palestina menyampaikan sikap,” kata Koordinator West Borneo Quds Day Community, Muhammad Darwin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca Juga Aksi Bela Palestina, Anggota DPRD Kalbar Galang Dana Bantu Palestina
Lebih lanjut Muhammad Darwin dalam orasinya menyampaikan pernyataan sikap dukungannya terhadap kemerdekaan Palestina.
Adapun sikap dukungan terhadap Kemerdekaan Palestina sebagai berikut :
1. Insiden Sheikh Jarrah adalah murni kesalahan pihak rezim illegal zionis Israel.
2. Respon pejuang kemerdekaan Palestina terhadap rezim illegal zionis Israel yang salah satunya “dengan diplomasi hujan rudal” sudah proporsional.
3. Genjatan senjata bukanlah solusi final bagi pemmberian keadilan bagi rakyat Palestina, sampai mereka memperoleh kemerdekaannya secara penuh.
4. Mendukung sikap Pemerintah Indonesia yang terus proaktif dan partisipatif berjuang dalam rangka mendukung berdirinya negara Palestina Merdeka.
5. Mengajak semua elemen bangsa Indonesia untuk mendukung secara aktif dan konsisten sikap Pemerintah Republik Indonesia terkait dukungannya terhadap proses perjuangan menuju Negara Palestina Merdeka.
6. Wilayah kedaulatan Palestina adalah, seluruh wilayah Palestina hari ini ditambah seluruh wilayah yang dikuasai penajajah israel dari hasil merampas tanah milik bangsa Palestina.
7. Solusi paling demokratis untuk menentukan masa depan Palestina adalah mengadakan referendum yang hanya boleh diikuti oleh seluruh orang yang dia dan keluarganya sudah mendiami tanah Palestina selama minimal 100 tahun terakhir, baik yang masih bisa bertahan tinggal di wilayah Palestina maupun yang dipengungsian karena diusir atau mengalami represi oleh rezim illegal zionis Israel, apapun agamanya dan etnisitas nya.
8. Apapun keputusan referendum terkait masa depan Palestina harus dihargai oleh semua pihak baik nasional maupun masyarakat internasional. Karena merupakan hasil keputusan yang demokratis dari para pemilik Palestina.