Erlina (kanan) dan Muhammad pagi (kiri), Bupati dan wakil Bupati Kabupaten Mempawah |
KALBARSATU.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mempawah adakan rapat terkait antispasi kemungkinan ada Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal akibat Covid 19.
Bupati Kabupaten Mempawah, Hj Erlina, SH, MH, menyebutkan bahwa tujuan rapat ini adalah untuk membuat kesepakatan bilamana kemungkinan terjadi atau ada PDP yang meninggal dunia akibat Covid 19.
“Jadi kita harus siap-siap, jangan sampai masyarakat ada yang menolak atau mengucilkannya, kalau memang ada kasus seperti ini, tapi mudah-mudahan jangan sampai terjadi di daerah kita, namun kita lebih baik antispasi terlebih duhulu,” sebut Erlina saat diwawacara awak media di Kantor Bupati Mempawah, Rabu (8/4/2020).
Dalam kesempatan yang sama istri wakil gubernur Kalimantan Barat itu juga juga menyinggung soal pemulangan santri dari luar Kalimantan Barat khususnya yang berasal dari Kabupaten Mempawah.
Menurutnya, Pemkab Mempawah siap memfasilitasi dan menjemput dari Bandara atau Pelabuhan hingga melakukan cek kembali kondisi kesehatan para santri yang pulang dari luar Kalbar.
“Sebetulnya anak-anak santri juga sudah lakukan tes kesehatan dan punya kartu kuning, tetapi kami juga ingin melakukan tes ulang. kami siap untuk memfasilitasi mereka untuk menjemput pulang dari Bandara maupun dari Pelabuhan. Nanti sama sama kita cek kesehatannya,” ujarnya.
Dirinya menegaskan bahwa Pemkab Mempawah, awalnya memang berencana melakukan isolasi khusus atau karantina khusus terhadap santri tersebut, namun hal itu dikatakan Erlina jika seandainya dari pihak wali santri atau orang tuaya memperbolehkan.
“Rencana karantina khusus itu memang ada, kalau memang seandainya wali satri mau, tapi karena dari pihak walinya minta tidak usah isolasi khusus atau karantina khusus, kita siap juga membolehkan atau cukup isolasi mandiri, yang penting dari pihak wali atau pihak RT/RW terkait melaporkan,” imbuhnya.
Ia pun meminta kepada masyarakat Kabupaten Mempawah untuk sama-sama menjaga status Kabupaten Mempawah yang saat ini berada pada zona hijau.
“Tapi kalau zona hijau ini kan harus semua elemen atau masyarakat yang ada di Kabupaten Mempawah ikut andil dalam menjaga atau bisa membantu jangan sampai zona hijau ini menjadi zona merah,” pungkasnya.
Untuk diketahui, rapat tersebut dihadiri oleh wakil bupati Mempawah, Sekda, Forkompinda dan hadir juga perwakilan lintas budaya, lintas agama serta undangan yang lainnya.(Zb)