KALBARSATU.ID – Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Kalimantan Barat, Kalbar melakukan evaluasi penanganan Covid-19 selama ini.
Hal ini untuk memaksimal penanganan dan pengendalian serta mencegah penularan virus corona di Kalbar, di Aula Makodam XII Tanjungpura pada Selasa 24 November 2020 lalu.
“Evaluasi sangat penting dilakukan untuk melihat sejauh mana program yang ada berjalan serta program apa yang harus dilakukan kedepannya,” Ketua Satgas Covid-19 Kalbar, Sutarmidji.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat evaluasi dilaksanakan Midji menegaskan bahwa evaluasi ini penting dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penganan yang ada dan apa langkah strategis kedepannya.
“Akhir -akhir ini tingkat kesembuhan di Kalbar meningkat mencapai 74,12 persen,” ujarnya.
Dikatakannya bahwa dalam hal ini, tidak bisa dilakukan tanpa ada kordinasi di semua bidang tidak hanya Pemda Polda dan Kodam saja.
“Kita Satgas Provinsi ini sebetulnya mengkordinasikan para kordinator kabupaten kota yang wajib melakukan tindakan adalah bupati Wali Kota terhadap penerapan Perpub dan Perwali,” tuturnya.
Ia menyebutkan bahwa ada peraturan menteri dan peraturan gubernur. Namun yang paling berpengaruh di suatu daerah adalah peraturan Perpub dan Perwako.
“Karena kepala daerahnya yang mempunyai wilayah,” imbuhnya.
Saat itu, Midji juga juga soal menyinggung kalau Warkop ditindak tegas dengan Pergub 110 tahun 2020 salah.
“Kalau lintas Kabupaten kota baru menjadi urusan Provinsi,” sebutnya.
Dari itu, ia meminta kepada Wali Kota, dan Bupati jangan takut mengambil tindakan.
“Jangan takut kalau tidak populer dari sisi politik karena jabatannya saat ini,” tegasnya.
Dirinya menuturkan bupati dan wali kota jangan takut ketika diomel, bahkan sebelumnya Gubernur sudah memberikan sanksi untuk menunda transfer bagi hasil pajak provinsi
“Itu kalau memang daerah tidak serius menangani Covid-19,” katanya.
Bahkan katanya ada yang pernah bilang 10 hari sudah sembuh, dari mana buktinya ada yang 2 bulan di rumah sakit jadi jangan berteori.
“Jangan takut harus beri makanan yang membedakan hanya harus ada vitamin c , madu,” paparnya
Ia menyebutkan bahwa sejauh ini penerapan Perbup dan Perwa sudah bagus dan yang menyampaikan swab semakin banyak.(**)