Alissa Wahid (kanan) saat kegiatan GUSDURian di DI Yogyakarta, – Dok. GUSDURian Khatulistiwa. |
KALBARSATU.ID – GUSDURian peduli melalui pintu donasi membantu warga paling rentan terdampak pandemi Covid 19 menyalurkan hasil bantuan yang dikumpulkan kemudian disalurkan kepada warga kurang mampu dan para pekerja sektor informal.
“Donasi tersebut kemudian dialokasikan untuk pembelian paket sembako, masker, sabun, dan sanitasi tangan (hand sanitizer) yang dibagikan kepada keluarga yang membutuhkan. Penyaluran bantuan akan dilakukan oleh tim relawan dari GUSDURian Peduli yang ada di berbagai wilayah. GUSDURian Peduli telah mendirikan 60 posko di 60 kota di Indonesia pusat informasi, penggalangan dana, dan penyaluran donasi. Sampai saat ini setidaknya sudah ada lebih dari 500 relawan yang tergabung dalam gerakan ini,” tulis Alissa Wahid melalui Gusdurian.net, Rabu (15/04/2020).
Alissa Wahid menyebutkan sejak Indonesia dilanda oleh pandemi Covid 19, secara khusus GUSDURian Peduli membuka pintu donasi untuk membantu warga yang rentan terdampak pandemi virus corona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dukungan luar biasa dari masyarakat datang bertubi-tubi. Bekerja sama dengan Gerakan Islam Cinta dan kitabisa.com, GUSDURian Peduli membangun gerakan #SalingJaga,” lanjutnya.
Dikatakan putri pertama Presiden Indonesia ke-4 itu, GUSDURian Peduli didukung penuh para tokoh sosial seperti Nadirsyah Hosen, Lukman Hakim Saifuddin, Ernest Prakasa, Gita Savitri, Sujiwo Tejo, Rara Sekar, Ligwina Hananto, Nirina Zubir, almarhum Glenn Fredly, dan lain-lain.
“Lebih dari 3 miliar rupiah telah terkumpul dari pintu ini. Bahkan Narasi TV yang menyelenggarakan konser musik #DiRumahAja mempercayakan dana yang didapatnya kepada GUSDURian Peduli sebanyak Rp. 2.050.000.000,” imbuhnya.
Perempuan yang sering disapa Alissa itu mengatakan donasi tersebut datang dari berbagai pihak. Seperti Benih Baik, Metro Group, Sunpride, Perkumpulan INTI, Arif-Tipang, DMTK, KitaBisa-Basket, Garam Refina, MATAKIN, PT Gadjah Tunggal, Bina Desa, Perkumpulan Prakasa, TAO, Alumni St. Louis, KARA, Yayasan Harapan Tama, Buddhist Education Centre, Metta School, Perkumpulan Longevitology, GKI Gejayan, dan banyak sekali individu atau kelompok yang langsung memberi sumbangan ke posko-posko di daerah.
Alissa melanjutkan, bahwa hasil dari pintu donasi tersebut telah disalurkan sebagian kepada warga yang membutuhkan sejak bulan Maret 2020. Bahkan menurutnya, penyaluran bantuan tersebut masih akan terus berlanjut sepanjang bulan April ini.
“Hingga pertengahan April ini sudah 4000 paket yang disalurkan melalui posko-posko GUSDURian Peduli. Beberapa kota yang telah menerima manfaat bantuan adalah DKI Jakarta, Tangerang, Depok, Karawang, Bekasi, Bogor, Lampung, Bandung, Cirebon, Semarang, Jogja, Solo, Surabaya, Malang, Sidoarjo, Mojokerto, Makassar, Manado, Pontianak, Bali, dan Kabupaten Malang. Dalam hari-hari ke depan bantuan juga akan segera disalurkan di berbagai kota lainnya,” paparnya.
Selain itu Alisa juga menambahkan bahwa dukungan yang diperoleh GUSDURian Peduli ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia selalu punya kearifan untuk bersolidaritas, memperkuat diri secara swadaya, dan mampu untuk saling jaga. (Zbr)