KALBARSATU.ID – Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus menyampaikan duka cita yang mendalam terhadap keluarga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air Sj 182.
Lasarus meminta semua pihak agar menunggu keterangan resmi dari KNKT (komite nasional keselamatan transportasi) terkait penyebab kecelakaan pesawat Sriwijaya Air Sj 182.
“Kita serahkan sepenuhnya dulu prosesnya kepada KNKT terkait penyebab kecelakaan. Dan Kita tunggu keterangan resmi dari KNKT. Meskipun kami telah berkomunikasi dengan KNKT dan Basarnas, tentu kami tidak ingin mengganggunya.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Biarkan mereka bekerja terlebih dahulu mengumpulkan data-data yang diperlukan kan. Sehingga bisa memberikn keterangan yang akurat kepada masyarakat,” kata Lasarus, Minggu 10 Januari 2021 di Halaman Kantor DPD PDI Perjuangan Kalbar, Sungai Raya.
Lasarus berharap semua potensi yang ada di SAR, serta pendukung- pendukung lain juga dikerahkan untuk mencari kotak hitam pesawat tersebut, serta hal apapun tentang pesawat tersebut yang bisa dijadikan petunjuk.
“Terutama jika masih ada jenazah para korban yang bisa ditemukan untuk kemudian diidentifikasi,” ungkapnya.
Kata dia, pesawat tersebut sebelumnya sudah mengalami keterlambatan terbang sekitar 30 menit. Meski begitu Lasarus tak ingin berandai-andai dalam menanggapi kemungkinan tersebut.
Menurutnya, pilot yang sudah cukup berpengalaman sejatinya sudah mempertimbangkan situasi cuaca menjadi hal yang utama dalam penerbangan.
Karena selain bisa dilihat visual, secara teknologi, BMKG juga selalu memberikan rilis kepada seluruh maskapai penerbangan terkait cuaca di jalur penerbangan.
Sehingga kata legislator PDI Perjuangan ini meyakini seluruh maskapai penerbangan pasti mengupdate perkembangan cuaca pada saat itu atau di jalur penerbangan ketika mau terbang.
“Kami juga belum dapat rilis secara resmi dari BMKG terkait kondisi cuaca saat itu di tempat kejadian. Jadi saya tidak bisa berandai-andai terkait dengan kondisi cuaca saat itu,” ucapnya.
Lasarus juga tidak ingin berspekulasi terkait penyebab kecelakaan yang disebabkan faktor usia pesawat.
Pasalnya, Ia menilai jika terkait dengan usia pesawat, pesawat itu sebetulnya kalau dikatakan layak terbang atau tidak laik terbang itu tergantung maintenance-nya. Bagaimana perawatan pesawat itu dilakukan secara temporer, sesuai dengan standard penerbangan kita.
“Kembali, saya tidak ingin berandai-andai. Namun jika dikatakan berdasarkan usia pesawat itu terpatahkan. Karena banyak pesawat yang usianya jauh lebih tua, namun dengan perawatan temporary yang baik mereka tetap laik terbang.
Namun pertanyaannya, apakah pesawat ini dilakukan perawatan secara temporary dengan baik, dengan pengawasan otoritas yang mengawasi? Ya kita tunggu saja hasil KNKT yang hingga saat ini masih bekerja,”paparnya.##