Polisikan Seorang Mahasiswi, GMNI Fisip Untan Nilai Sikap Gubernur Terlalu Arogan

- Editor

Rabu, 11 November 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Bidang ideologi GMNI komisariat Fisip Untan, Mathias C.T

i

Wakil Bidang ideologi GMNI komisariat Fisip Untan, Mathias C.T

KALBARSATU.ID — Wakil Bidang ideologi GMNI komisariat Fisip Untan Mathias C.T menyayangkan sikap Gubernur Kalimantan barat Sutarmidji yang terlalu Arogan terhadap seorang aktivis mahasiswa yang akan dilaporkannya ke pihak kepolisian atas ucapan dan lontaran saat orasi pada aksi 10 November 2020 kemaren.

“Aksi yang dilakukan oleh mahasiswa itu untuk mempertanyakan sikap Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji yang dianggap tidak konsisten dalam menyikapi Undang-undang UU Cipta Kerja,” katanya, melalui keterangan tertulisnya.

Kata dia, seorang pejabat publik menerima kata-kata yang tidak pantas dari Mahasiswa, hal itu semestinya harus dipertanyakan apa yang membuat ada nya lontaran seperti itu keluar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Tentu ada alasan-alasan tertentu atau bentuk kekecewaan dari apa yang dilakukan oleh seorang pejabat yang merangkul kepentingan umum, apa lagi bicara konsistensinya,” ujarnya.

Sebagai seorang pejabat publik, lanjut dia, awalnya sikap gubernur menolak omnibus law, namun di sisi lain Gubernur juga mengatakan cocok di untuk Pontianak sebagai kota perdagangan.

“Seharusnya tindakan pak gubernur sebagai seorang pemimpin memaafkan apa yang dilontarkan kepadanya, dan adakan diskusi serta mengadakan pertemuan secara langsung dengan mahasiswa yang bersangkutan, bukan menunjukan kearoganan,” sambungnya.

Menurut Mathias, yang disampaikan mahasiswa tersebut subtansinya bukan pada hinaan atau cacian nya kepada Gubernur kalimantan barat Sutarmidji tetapi itu bentuk proses dialetika dalam sebuah proses demokrasi atau kontrol bagi seseorang Pejabat publik yang harus mempertanggung jawabkan sikapnya.

‌”Itu bentuk kekecewaan karena merasa dibohongi dari sikap gubernur kalbar atas sikapnya terhadap UU omnibus law,” ujarnya.

Seorang Gubernur harusnya bersikap lebih elegan dan menyikapinya secara dewasa, apa lagi kepada mahasiswa yang ingin selalu menunjukan dirinya sebagai agen of change dan agen of kontrol dalam mengawali sebuah komitmen bersama gubernur kalimantan barat.(*)

Berita Terkait

Berikut ini Harga Terbaru Mobil Listrik Wuling Daerah Kalbar
Hasil Quick Count Pilkada Jakarta 2024, Berikut Link Dan Cara Hitung Cepat di Situs KPU
Cek Hasil Pilgub Jateng Pilkada 2024, Berikut Link KPU Hitung Cepat
Kapan Gaji KPPS Pilkada 2024 Cair? Berikut Rincian Nominal Dan Biaya Santunan Kecelakaan
Warna Surat Suara Gubernur, Bupati, dan Wali Kota di Pilkada Serentak 2024
LINK Cek DPT Online KPU, Temukan Nomor dan Lokasi TPS di Pilkada Serentak 2024
Pilkada Jakarta 2024 Berpotensi Dua Putaran: Survei Poltracking, Ridwan Kamil-Suswono dan Pramono-Anung Bersaing
Pilkada 27 November 2024 Memilih Apa Saja: Libur Atau Tidak?

Berita Terkait

Jumat, 6 Desember 2024 - 01:33 WIB

Berikut ini Harga Terbaru Mobil Listrik Wuling Daerah Kalbar

Rabu, 27 November 2024 - 13:02 WIB

Hasil Quick Count Pilkada Jakarta 2024, Berikut Link Dan Cara Hitung Cepat di Situs KPU

Rabu, 27 November 2024 - 12:04 WIB

Cek Hasil Pilgub Jateng Pilkada 2024, Berikut Link KPU Hitung Cepat

Selasa, 26 November 2024 - 17:03 WIB

Kapan Gaji KPPS Pilkada 2024 Cair? Berikut Rincian Nominal Dan Biaya Santunan Kecelakaan

Selasa, 26 November 2024 - 13:01 WIB

Warna Surat Suara Gubernur, Bupati, dan Wali Kota di Pilkada Serentak 2024

Berita Terbaru

Garda Toleransi, GP Ansor Sumbar Siap Kawal Nataru. Foto/Istimewa.

News

Garda Toleransi, GP Ansor Sumbar Siap Kawal Nataru

Jumat, 20 Des 2024 - 20:53 WIB