PONTIANAK, KALBARSATU.ID – Gubernur Kalbar, Sutarmidji umumkan hasil pemeriksaan PCR .
Pengumuman itu karena pemulangan 77 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang di Deportasi dari Malaysia sebanyak 69 orang dinyatakan positif COVID-19.
Pemeriksaan PCR itu dilakukan oleh Satgas Provinsi Kalbar saat kedatangan PMI di Selter Dinsos Provinsi Kalbar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Atas itu, Sutarmidji pertanyakan kerja Konsulat Jederal Republik Indonesia (KJRI) Kuching, Malaysia, lantaran pengecekan itu semuanya hanya dilakukan oleh Satgas Provinsi Kalbar.
Selain itu, Sutarmidji juga protes lantaran TKI dari luar Kalbar dikembalikan melalui Kalbar.
Itu pun ternyata ditemukan kasus positif Covid-19 dengan VIral load hingga jutaan.
Sutarmidji mengakui, pemulanganpun TKI ke Kalbar dilakukan tanpa kordinasi yang baik.
“Konsulat Kucing jangan mau enak saja, apa kerjanya di sana, apa cuma tidur saja.”
“Harusnya yang kembali ke Kalbar sudah diketahui positif atau negatif. Untungnya kita ketat jadi tahu mana yang positif. Kalau dibiarkan bisa Se-Kalbar terjangkit,” tegasnya.
Dirinya menyebutkan bahwa instansi vertikal yang terkait tidak bekerja dengan benar seperti Kementrian Luar Negeri di Malaysia.
“Saya mau bilang sama konsulat bahwa saya tidak akan terima pengembalian TKI dari luar kalbar lewat Kalbar.”
“Siapa yang mau ngurus kalau positif Covid-19 dengan viral load tinggi,” tegasnya.
Tentu itu akan sangat membahayakan, lanjut Midji, apalagi ditemukan kasus dari PMI Luar Kalbar yang di deportasi kasus positif dengan VL nya tinggi.
“Kenapa pemulangannya tidak dari Kucing Carter pesawat untuk langsung kembali ke daerah masing-masing kenapa harus lewat Kalbar berartikan mau enak kerjanya,” paparnya.
Bahkan semua pemeriksaan PCR itu hanya dilakukan dari Kalbar saja, sebab dari perbatasan langsung dibawa ke Pontianak.
“Seharusnya mereka bisa di isolasi di perbatasan. Saya mau minta izin di Aruk ada Wisma dengan 52 kasur.”
“Kita mau isolasi disana yang positif sampai sembuh. Lalu yang tidak positif juga isolasi seminggu baru boleh kembali,” ujarnya.
Gubernur Kalimantan Barat, H Sutarmidji mengatakan masyarakat di perbatasan dan kabupaten yang berada di perbatasan harus berhati-hati.
“Masalah masuk ilegal urusan lain, tapi dari 77 orang PMI yang dikembalikan melalui Jalur Perbatasan Kalbar terdapat 69 orang positif.”
“Bahkan ada VL mencapai 170 juta dan rata-rata jutaan,ujar Midji saat di temuai di Gedung Konferensi Untan, Minggu 14 Maret 2021.
Gubernur Sutarmidji memprediksi bahwa keterjangkitan di Malaysia sangatlah tinggi dan bahkan ada kemungkinan jenis virusnya berbeda.
“Kemarin saja hasil swab pcrnya belum keluar tapi sebagian sudah pulang ke daerah masing-masing.”
“Saya minta kepada daerah bupati camat, kepala desa kalau mau masyarakatnya tidak terjangkit cepat cari TKI yang pulang kemarin untuk langsung di isolasi,” tegasnya.
Ditegaskannya bahwa siapapun yang kembali dari Malaysia yang melalui pintu resmi maupun tidak resmi agar dapat mengisolasi diri paling kurang 10 hari.
Oleh karenanya, untuk memastikan agar tidak menjangkiti orang lain, dan tetap memakai masker.
“Pak kades RT/RW pantau terus kita sudah kordinasikan sebanyak 28 orang sudah dikirim ke Upelkes yang merupakan TKI dari luar Kalbar,” pungkasnya. #