Terkini

Seorang Pria Tewas di Tangan Janda 17 Tahun, Awalnya diajak Kencan ke Kamar Kos

×

Seorang Pria Tewas di Tangan Janda 17 Tahun, Awalnya diajak Kencan ke Kamar Kos

Sebarkan artikel ini
Seorang Pria Tewas di Tangan Janda 17 Tahun, Awalnya diajak Kencan ke Kamar Kos
Seorang Pria Tewas di Tangan Janda 17 Tahun, Awalnya diajak Kencan ke Kamar Kos

KALBARSATU.ID – Berakhir tragis, seorang pria 18 tahun berinsial RF meregang nyawa di tangan janda 17 tahun dan dua temannya.

Ajakan kencan itu rupanya hanya jebakan, bukan kemesraan yang didapat cowok 18 tahun berinsial RF, namun justru 42 tusukan di tubuhnya.

Janda muda itu diketahui warga Medan, Sumatera Utara. Dalam menjalankan aksinya ia tidak sendiri, YF juga dibantu oleh kedua temannya.

Kini YF dan kedua orang temannya pun diamankan petugas yakni YP (23) dan AR (15). 

“Kebetulan yang perempuan ini sudah pernah berkeluarga, umurnya 17 tahun,” kata Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko.

Korban RF rupanya masuk dalam jebakan yang direncakan oleh sang janda muda berinisial YF. Pelaku beraksi dengan menjebak korban melalui media sosial.

Kata Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko, saat itu YF pura-pura kenalan dengan korban via media sosial.

Setelah itu, YF mengajak korban ketemuan. Setelah bertemu, YF mengajak korbannya ke tempat kosnya.

“Modus mereka ini yaitu tersangka si perempuan berkenalan dengan calon korban melalui medsos (Facebook).”

“Setelah mengajak ketemuan dengan calon korban. Dalam pertemuan itu, si perempuan ini mengajak korban ke tempat kos-kosannya,” ungkapnya, Jumat 6 November 2020 kemaren.

Korban sempat naik motor bertiga dengan sang janda muda. Saat dalam perjalanan menuju kamar kost bersama YF, dipertengahan jalan mereka bertemu dengan teman si janda muda.

Teman YF pun ikut menumpang di atas sepeda motor korban lantaran ingin ikutan gabung di kamar kos. Akhirnya, mereka naik motor berbocengan tiga.

“Mereka mau menumpang, kemudian salah satu tersangka ikut bergabung di motor korban. Jadi mereka boncengan bertiga, perempuan ada di tengah,” terang Kapolres.

Setibanya di kosan sang janda muda, rupanya korban malah diserang habis-habisan. Korban pun dibuat tak berdaya saat tubuhnya ditusuk oleh teman sang janda muda.

“Sesampainya di TKP, korban ditusuk-tusuk oleh tersangka yang duduk paling belakang. Itu langsung ke bagian leher dengan pisau,” ungkapnya.

Tiga pelaku pembunuhan pemuda bernama Reval Fahrudin (18) warga Binjai yang tewas pada 2 November 2020, diamankan di Mapolrestabes Medan, Jumat (6/11/2020).

Saat kejadian korban terjatuh namun masih dapat melakukan perlawanan.

“Korban berdiri melakukan perlawanan kemudian tersangka ketiga yang mengikuti dari belakang yang menggunakan kendaraan lain, membantu rekannya menusuk korban pakai obeng berulang-ulang.

Dari hasil pengecekan ada 42 lubang yang kita perkirakan itu adalah bekas tusukan dari para tersangka ini,” tegas Riko.

Setelah itu, para pelaku membawa kabur barang-barang milik korban antara lain CBR 150 dan ponsel Xiaomi Note 4X.

Pelaku kemudian kabur hingga akhirnya ditangkap di hotel kawasan Kabupaten Asahan

Disebutkan Rikobahwa awalnya Unit Reskrim Polsek Sunggal melakukan pengejaran terhadap tiga pelaku di seputaran daerah Tebingtinggi.

“Namun setibanya di Tebingtinggi ternyata para pelaku telah berpindah ke daerah Kisaran,” kata Riko saat konferensi pers di Mapolresta Medan, Mapolrestabes Medan, Jumat 6 November 2020.

Upaya pencarian polisi itu akhirnya membuahkan hasil dan menangkap tersangka di wilayah Asahan.

“Kebetulan tiga-tiganya ini masih bergabung di salah satu hotel melati di Asahan,” jelas Riko.

Namun penyidik kepolisian sempat mengalami kendala dalam mengungkap kasus pembunuhan itu

Kasus itu mulai menemui titik terang setelah obeng yang ditemukan di lokasi kejadian menghasilkan petunjuk.

“Jadi kita bisa mengungkap kasus pembunuhan ini adalah dari obeng ini. Obeng ini milik salah satu bengkel. (Pemiliknya) mengenali bahwa BB-nya adalah milik dia,” jelasnya.

Dari pengakuan pemilik bengkel bahwa dirinya melihat para tersangka mengambil obeng tersebut.

“Karena sore hari pada saat dia bekerja dia melihat tiga orang ini duduk di depan bengkelnya. Setelah 3 orang itu pergi, obengnya hilang,” katanya. (**)