BUMN Kalbar saat menyerahkan bantuan APD kepada Ketua Harian Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Kalbar. |
KALBARSATU.ID – Sebanyak 9.635 unit Alat Pelindung Diri (APD) disumbangkan gabungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Kalbar kepada Ketua Harian Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Provinsi Kalbar, AL Leysandri.
Bantuan berupa rapid test, masker, baju, sarung tangan, kaca mata, hand sanitizer, dan lainnya akan diserahkan kepada rumah sakit rujukan pemerintah.
“Sejumlah bantuan berupa APD merupakan hasil patungan dari BUMN yang ada di Kalbar, sebagai bentuk kepedulian dan peran kita untuk penanganan COVID-19 di Kalbar,” ujar Koordinator Satuan Tugas Bencana Nasional BUMN Provinsi Kalbar, Anas Safriatna, saat penyerahan bantuan di Posko Penanganan COVID-19 Kalbar di Pontianak, Selasa (07/04/2020).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menyatakan bantuan yang diberikan masih terkendala pengadaan APD.
“Khusus untuk rapid test kita sediakan 1.000 unit di Kalbar. Sebagian bantuan dalam pengadaan dan sebagian sudah langsung kita berikan. Kita tahu untuk APD ini butuh waktu untuk memperolehnya karena permintaan banyak,” kata dia.
Anas berharap APD yang ada dapat membantu tenaga medis, atau pihak yang terlibat penuh dalam penangan COVID -19.
“Semoga ini dapat membantu. Sudah saatnya bersama bahu-membahu mengatasi wabah COVID-19,” ujarnya.
Bantuan APD dari gabungan BUMN di Kalbar, langsung diterima oleh Sekda Kalbar menyandang tugas sebagai Ketua Harian Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Provinsi Kalbar, AL Leysandri, didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, Harrison.
AL Leysandri menyambut baik kepedulian gabungan BUMN di Kalbar pada upaya penanganan COVID- 19.
“Saya mewakili Gubernur Kalbar, yang merupakan Ketua Gugus Tugas Kalbar dan Pemerintah Provinsi Kalbar, mengucapkan terima kasih atas bantuan berupa APD ini. Memang APD ini sangat dibutuhkan,” ujar dia.
Ia menambahkan bahwa APD di Kalbar sangat banyak dibutuhkan dan perlu semua pihak untuk memenuhinya. Menurutnya jika hanya mengandalkan APBD dalam penanganan COVID-19, maka akan sangat berat karena anggaran tentu terbatas.
“Nah, soal penanganan COVID-19 ini butuh peran semua pihak dan harus bahu-membahu. Kita sangat butuh banyak APD. Sebab kita tidak tahu sampai kapan wabah ini. APD harus kita penuhi,” jelas dia.
Ia berharap gabungan BUMN terus berpartisipasi dalam penanganan COVID-19, sehingga penanganan semakin maksimal.
“Jadi ke depan kerja sama sangat dibutuhkan kerja sama lagi, karena pasca COVID-19 ini tentunya perlu menjadi perhatian. Semoga wabah ini berlalu,” harapnya. (*)