KUBU RAYA, KALBAR SATU ID – Program Keluarga Harapan atau biasa disebut PKH merupakan salah satu program prioritas nasional dengan tujuan percepatan dalam penanggulangan kemiskinan di bawah Kementerian Sosial. Bantuan sosial ini sasarannya adalah warga tidak mampu yang tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Sebelumnya, pada tahun 2021 di Kabupaten Raya ada 17.067 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan jumlah pendamping sebanyak 69 yang terdiri dari 1 Koordinator Kabupaten, 2 administrator dan 66 pendamping. Jadi, rata-rata rasio per pendamping, mendampingi 250-an KPM.
Angka itu dianggap ideal karena jarak tempuh antara pendamping ke lokasi desa dampingan atau ke rumah KPM sangat jauh. Terlebih medan yang sulit, becek, dan jalan setapak serta tidak adanya akses internet sehingga komunikasi dan pelayanan terhadap KPM kurang maksimal.
Baca juga: Meninggal Dihakimi Warga, Korba Dituduh Mencuri Mangga di Kubu Raya
Baca juga: Buruh Laporkan Indra Chica Mandor Pergudangan CSA Di Kubu Raya, Ini Penyebabnya
Namun, dengan penggenapan jumlah penerima skala nasional yaitu 10 juta KPM, menurut data terbaru tahap 1 Februari tahun 2022, Kabupaten Kubu Raya dapat tambahan 4 ribu KPM baru. Dengan begitu, otomatis per pendamping akan ketambahan KPM baru dengan rasio total per pendamping 318 KPM.
Koordinator PKH Kabupaten Kubu Raya, Mauludin menyebutkan bahwa tahun ini Kubu Raya masih kekurangan banyak pendamping guna tercapainya tujuan utama PKH.
“Tugas pendamping PKH itu tidak hanya memastikan bansos PKH sampai ke tangan KPM, namun ada tugas inti lain sepert verifikasi, menjaga kelengkapan administrasi KPM baik daring maupun luring, update setiap saat data padan DTKS, Pertemuan kelompok secara rutin setiap satu bulan sekali guna membantu meningkatkan kualitas KPM sehingga mereka dapat wawasan dan pemahaman dari pendamping seperti cara menjaga kesehatan, baik bumil, anak usia dini, atau lansia,” tuturnya saat ditemui di Kantor Dunas Sosial Kabupaten Kubu Raya, (21/03/2022).
Baca juga: Fakta Hasil Olah TKP Warga Meninggal di Lokasi Karhutla di Kubu Raya Kalbar
“Saat ini, ada pendamping yang berdomisili di kecamatan Kuala Mandor B, seperti Sutriyadi, ia mendampingi KPM di 5 desa di Kecamatan Kubu. Jarak tempuh antara rumah pendamping ini untuk sampai ke lokasi sekitar 75 kilo meter. Kalau di Jawa, kira-kira Malang-Surabaya. Kalau pun jalan bagus, belum tentu mampu bolak-balik ke lokasi. Apalagi di daerah kami infrastruktur tidak merata terlebih musim hujan”.
Baca juga: Pengadilan Negeri Pontianak Sahkan Pernikahan Beda Agama, Ini Dasar Hukumnya
“Ia harus nginep di lokasi hingga beberapa hari. Karena, kan kelompok ibu-ibu PKH itu terdiri dari 20-30 orang. Maka setiap pendamping terdapat 10-12 kelompok. Tidak akan mungkin 10 kelompok itu bisa selesai dalam satu hari dengan durasi setiap kelompok 2 jam. Terlebih jarak antar desa saja bisa memakan waktu jam-an. Kami berharap ada rekruitmen pendampaing baru buat Kubu Raya,” pungkasnya.
Menurut dari keterangan di atas, setidaknya Kabupaten Kubu Raya butuh 16 pendamping baru agar kinerja pendamping ideal dan lebih maksimal.