KALBAR SATU, KUBU RAYA – Robo-robo adalah budaya yang sangat penting bahkan setiap tahunnya diperingati oleh banyak orang dan kalangan. Hal itu dilakukan dalam rangka mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT.
Acara monumental ini menjadi bentuk penghargaan kepada para leluhur. Robo-robo juga mencerminkan terbangunnya hubungan yang sangat harmonis antara satu dengan yang lain.
Terkandung teladan kepemimpinan para raja-raja silam. Acara robo-robo adalah budaya yang harus dilestarikan setiap tahunnya, agar tidak punah bersama tenggelamnya waktu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Madrasah Miftahul Huda Sungai Malaya Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya memperingati hari robo-robo atau yang dikenal dengan hari Rabu terakhir bulan Safar itu dengan kegiatan yang positif, yakni mengumpulkan para guru dan tokoh masyarakat serta para siswa-siswi Miftahul Huda.
Berkumpul dan berpakaian bebas serta dibarengi dengan membawa makanan dari rumahnya masing-masing untuk dibacakan doa selamat, sebelum akhirnya dimakan secara bersama-sama.
Ketua OSIS Miftahul Huda, Syarifin mengatakan. Kegiatan robo-robo tidak hanya dilakukan pada saat ini, tapi rutin setiap tahunnya, serta tidak hanya dilakukan oleh warga dan sekolah di Miftahul Huda saja, melainkan banyak orang yang memperingati kegiatan semacam ini dimana-mana.
“Robo-robo ini selalu diperingati setiap hari Rabu terakhir bulan Safar, dan kegiatan ini diisi dengan doa selamat serta doa tolak bala. Saya rasa semua tau, bahwa kegiatan semacam ini dilakukan oleh banyak orang diberbagai tempat,” tuturnya, saat diwawancarai di lokasi acara pada Rabu, (13/11/2023).
Doa selamatan dipimpin oleh Kiai Mahrus Ali Suryanto, selaku Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Anwar desa Sungai Malaya. Semua ikut serta dalam pembacaan doa, seraya memohon keselamatan dan ampunan dari Allah SWT.