Daerah

400 Rumah Terendam Banjir di Desa Kuala Mandor A Kubu Raya

×

400 Rumah Terendam Banjir di Desa Kuala Mandor A Kubu Raya

Sebarkan artikel ini
Banjir
Tiga Dusun di Desa Kuala Mandor A Kec Kuala Mandor B Kabupaten Kubu Raya, terendam banjir. Akibatnya, sebanyak 400 perumahan penduduk/KK dilaporkan terendam banjir.

KALBARSATU.ID – Tiga Dusun di Desa Kuala Mandor A Kec Kuala Mandor B Kabupaten Kubu Raya Kalbar terendam banjir. Akibatnya, sebanyak 400 perumahan penduduk/KK dilaporkan terendam banjir.

“Curah hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Kuala mandor B menyebabkan meluapnya air sungai landak dan kiriman banjir dari Ngabang, sehingga menggenangi permukiman penduduk,” kata Tokoh Masyarakat Mustahar kepada wartawan, Kamis (21/1/2021).

Advertiser
Image
Banner Ads

Disebutkannya, sedikitnya 3 Dusun di desa Kuala Mandor A yang jadi langganan dilanda banjir, yakni Dusun Karya Bakti, Dusun Karya Sejati,Dusun Karya bersama Kampung Tanjung pasir dan sekitarnya.

Mustahar salah satu pimpinan lembaga keagamaan di wilayahnya mencatat, ketinggian air bervariasi, antara 50-150 sentimeter. Banjir terjadi sejak Minggu (17/1) malam sekitar pukul 20.00 WIB.

Menurut Mustahar, banjir masih menggenangi permukiman warga.
Sementara itu, sampai saat ini masih belum dapat bantuan dari pihak manapun . Masyarakat di sana, jelasnya, trauma terhadap banjir tersebut bisa dikatakan rutinan.

“Masyarakat trauma. Saya minta Pemda kubu raya dan Dinsos support Pemerintah,” kata mustahar.

Karena banjir ini rutinan tahunan maka kami berharap pemerintah Bisa memberikan solusi agar bsa mengurangi banjir ini yaitu membangun kanalisasi dan normalisasi selokan saluran air yang ada.

Selain merendam jalan, sejumlah sawah yang ada di pinggir jalan tersebut juga terendam air banjir. Kondisi banjir itu dipengaruhi perubahan tata lahan yang berada di sekitar lokasi.

“Tata lahan dan wilayah mengalami perubahan dalam kurun waktu 10-20 tahun terakhir. Perubahan tersebut tidak menutupkan kemungkinan menjadi penyebab banjir. Sehingga perlu dilakukan kajian lahan dan wilayah secara menyeluruh,”
Banyak petani gagal panen.

Selain itu, ia menjelaskan, banjir di kampung ini terjadi karena adanya kiriman air dari Kabupaten Ngabang . Debit air kiriman dari wilayah bukit itu tidak mampu ditampung meski sudah dibangun saluran air di tepian jalan.
“Dugaan sementara karena intensitas hujan yang tinggi,” tegasnya.

Mustahar menambahkan, banjir di Desa ini yg menjadi rutinan. Mesti pihak terkait melakukan kajian mendalam dengan melibatkan pihak-pihak terkait.#

Menyalinkode AMP